Minggu, 07 Maret 2010

PENDIDIKAN AGAMA PEMBUKA INVESTASI JITU BAGI PEMBANGUNAN INDONESIA

Kenapa saya memilih judul artikel ini? Karena menurut saya isinya menarik. Kenapa menarik? Karena pendidikan merupakan kunci kesuksesan bagi sebuah Negara. Jika pendidikan dapat tertata dengan baik maka pembangunan Indonesia akan berjalan lancar. Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Untuk itu perlu dibangkitkan kembali dengan menempatkan pendidikan agama sebaga kunci utamanya. Karena letak kebangkitan suatu bangsa berawal dari pendidikannya yang sukses baik dari sisi Iptek maupun Imtaq.

Semangat masyarakat dalam dunia pendidikan begitu besar, hingga para orang tua rela mengorbankan materi untuk buah hatinya agar dapat mengenyam pendidikan. Banyak pengorbanan yang mereka keluarkan demi mencapai ambisi agar anaknya tidak dicap “bodoh” oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang para orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah favorit supaya mendapatkan prestasi yang terbaik. Betulkah prestasi? Mungkin prestise kali…. Ironis memang jika paradigma masyarakat tentang pendidikan seperti itu. Mereka hanya mementingkan prestasi, prestise, dan status sosial. Tapi apa mereka tau anaknya itu sudah beriman dan bertakwakah? Atau anaknya hanya pintar secara duniawi saja? Bangkitnya kesadaran baru dalam masyarakat dalam dunia pendidikan mengenai pentingnya integrasi Iptek dan Imtaq, membangkitkan semangat para pendidik untuk membangun bangsa melalui pendidikan yang terintegrasi dari dua unsur tersebut.

Keimanan dan ketakwaan merupakan salah satu ciri manusia Indonesia seutuhnya yang harus dicapai sesuai dengan UUSPN No. 20/2003 Pasal 3. pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Untuk itu, di setiap jenjang pendidikan harus diupayakan pengadaan mata pelajaran PAI. Pendidikan agama idealnya bukan hanya mengacu pada PAI saja melainkan kepada seluruh upaya pembinaan kualitas keberagaman peserta didik secara terpadu dalam dunia pendidikan yang dapat mencapai tujuan utama yang telah diuraikan diatas.

Imtaq dan Iptek

Di Indonesia terdapat arus pemikiran dan kebutuhan baru dalam dunia pendidikan untuk memberikan perhatian yang proporsional terhadap dimensi-dimensi afektif dari tujuan pendidikan yang mengacu pada aspek pengetahuan dan keterampilan.

Tantangan yang dihadapai Indonesia pada saat ini dalam pelaksanaan pendidikan agama sebagai suatu mata pelajaran baik di Sekolah maupun Perguruan Tinggi. Sekarang bagaimana caranya agar pendidikan agama bukan mengarahkan kepada agama saja tetapi dapat membina peserta didik agar mempunyai kualitas agama yang kuat. Oleh karena itu kita perlu merancang materi pendidikan agama yang dapat memberi pengetahuan dan membentuk sikap dengan kepribadian yang islami berdasarkan keimanan dan ketakwaan dalam arti sesungguhnya.

Hal ini sangat penting karena perkembangan ilmu pada masa sekarang menunjukkan keterpisahannya dari agama. Pada masa ini dimana masyarakat berbicara tentang agama baik sebagai falsafah maupun kehidupan yang berhubungan dengan ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sekarang ini cenderung kembali pada agama. Ternyata hal ini membuahkan hasil dengan ditandai oleh adanya Guru SMU di Bandung yang mulai sadar untuk melakukan pembinaan terhadap Imtaq siswa baik melalui integrasi materi imtaq kedalam mata pelajaran maupun melalui penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk tumbuh menjadi siswa yang sadar akan Imtaq. Usaha pembinaan yang dilakukan sekolah mengarah pada nilai-nilai yang dipertahankan dan memiliki struktur dasar yang berlangsung pada perwujudan dan tujuan pembinaan yang hamper sama dengan sekolah lainnya.

Pelaksanaan

Pembinaan imtaq merupakan suatu inovasi pendidikan keagamaan yang diintegrasikan kedalam mata pelajaran non-PAI. Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai konsep pembinaan imtaq dalam pendidikan keagamaan. Dalam pelaksanaannya pendidikan dan keagamaan tampil dalam beberapa bentuk yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Pertama, pendidikan agama sebagai mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan. Hal ini bertujuan menyiapkan peserta didik untuk dapat memahami dan mengamalkan nilai ajaran agamnya. Untuk itu materi pendidikan agama bukan hanya menjadi pengetahuan melainkan dapat membentuk sikap dan kepribadian peserta didik sesuai dengan norma agama. Kedua, pembinaan agama melalui lembaga pendidikan keagamaan. Pelaksanaan pendidikan agama dan keagamaan sebenarnya dalam lingkungan pesantern yang paling berpotensi karena mempunyai akar yang kuat dalam masyarakat dan merupakan bagian jalur pendidikan luar sekolah. Di pesantren, agama dipelajari, diajarkan, dikaji, dan didalami secara intensif. Meskipun pada masa sekarang, format pendidikan dalam pesantren sangat beragam, merentang mulai dari yang masih sangat tradisional samai “modern”. Pada dasarnya agama merupakan kajian utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Ketiga, pembinaan imtaq peserta didik melalui mata pelajaran non-PAI. Pembinaan imtaq melalui kegiatan ekstrakurikuler dilakukan melalui kegiatan shalat berjamaah di masjid, pengisian kegiatan pada bulam suci ramadhan, ikut berpartisipasi dalam mengkoordinasikan kegiatan shalat idul adha dan penyembelihan hewan qurban, mengikuti lomba yang bernafaskan islam, pembinaan perpustakaan masjid, pesantren kilat dan masih banyak lagi kegiatan islam lainnya. Sejalan dengan itu, lingkungan sekolah diciptakan diciptakan agar kondusif bagi pertumbuhan keimanan dan ketakwaan siswa. Keempat, pendidikan agama melalui keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi seseorang, karena kunci keberhasilannya terletak pada diri orang tua itu sendiri. Pendidikan agama dalam keluarga berperan dalam mengembangkan watak, kepribadian, nilai islam, nilai budaya dan nilai moral, serta keterampilan. Proses ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang bertujuan mengantarkan anak menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan YME, tangguh, mandiri, inovatif, kreatif, beretos kerja setiakawan, peduli akan lingkungan dan masih banyak lagi sebagaimana dirinci dalam tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan Akhlaq

Pendidikan akhlaq yang muncul kembali sebagai primadona bangsa yang meresahkan kita akan terjadinya krisis moral dan kehidupan sosial yang carut marut. Dalam hal ini pendidik dan masyarakat luas sebaiknya tetap menanggapi munculnya kembali pendidikan akhlaq sebagai salah satu bentuk upaya untuk mengatasi persoalan bangsa. Sesungguhnya bila pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan dapat berjalan dengan baik, maka pendidikan akhlaq secara otomatis akan berjalan dengan sendirinya. Pendidikan akhlaq yang dilaksanakan secara tepat dan langsung mengacu pada sumber-sumber ajaran keagamaan, juga perubahan perilaku yang menyangkut hubungan antar-manusia (Hablun Minannas) dan ada juga dimensi ilahiyahnya dalam hubungan manusia dengan Sang Maha Pencipta (Hablun Minallah).

Pendidikan Aqidah

Selain pendidikan akhlaq peserta didik harus diberi ilmu tentang ketauhidan yang termasuk dalam pendidikan aqidah. Dalam hal ini kita perlu mengajarkan tentang aqidah dengan berbagai konsepnya. Aqidah dalam islam harus ditanamkan sejak dini supaya tidak mudah terpengaruh oleh oknum tertentu yang bermisikan pendangkalan aqidah pada umat islam. Jika kita mengetahui ajaran yang benar itu seperti apa maka kita tidak akan terjebak oleh paradigma, prinsip, sistem nilai yang salah. Untuk itu kita harus terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri peserta didik agar ia dapat berdiri kokoh dalam prinsipnya. Karena jika iman itu goyah maka pendangkalan aqidah akan mudah masuk dalam diri peserta didik secara bertahap dan akhirnya akan menjadi karakteristik barunya yang salah konsep. Kita harus tetap menjaga keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan ibadah dengan didasari oleh iman yang kuat. Kita harus menciptakan suatu gerakan yang dapat mendukung kegiatan ini. Gerakan yang didukung oleh adanya study yang bagus dan tidak ketinggalan pendidikan dan teknologi masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar